Deretan Alat Musik dari Sulawesi Tengah yang Khas, Kekayaan Bangsa yang Makin Dilupakan

Deretan alat musik dari Sulawesi tengah wajib dikenal dengan baik. Mulai dari namanya hingga penggunaanya. Hal tersebut sangat penting agar bisa dilestarikan oleh para anak muda yang tinggal di bagian pulau Sulawesi tersebut. Sulawesi tengah sering disingkat menjadi Sulteng.

Merupakan salah satu provinsi di Indonesia bagian Sulawesi tengah. Ibu kotanya adalah kota palu. Mempunyai luas sekitar 61.841.29 Km secara keseluruhan. Terdapat berbagai warisan budaya yang diturunkan dari generasi ke generasi. Maka dari itu, hal tersebut wajib diperhatikan dengan baik.

Dengan berbagai tradisi yang memiliki keterkaitan pada aspek kehidupan yang wajib dijaga oleh masyarakat sehari-hari, terutama pada kesenian alat musik, karena cenderung lebih beragam dibandingkan dengan daerah yang lainnya. Hal ini wajib dikenal semua orang, khususnya anak muda.

Alat musik tradisional berguna untuk sarana hiburan hingga bagian dari ritual keagamaan. Terdapat berbagai upacara kematian yang menggunakan berbagai alat musik tertentu. Maka dari itu, khusus kamu yang tinggal di wilayah dengan etnis yang masih tinggi. Hal ini menjadi sangat penting.

Alat Musik Dari Sulawesi Tengah

Terdapat berbagai alat musik yang wajib diketahui dan dilestarikan oleh para anak muda. Tujuannya, agar tradisi pada aspek kehidupan bermasyarakat tidak mudah dikekang oleh waktu. Maka dari itu, belajar menggunakan alat musik menjadi salah satu bentuk kecintaan kamu terhadap provinsi.

Ganda atau Kanda

alat musik dari sulawesi tengah

Alat musik tradisional yang satu ini, dimainkan dengan cara dipukul. Alat musik ganda masuk ke jenis alat musik seperti gendang. Namun, ukuran pada ganda lebih kecil dan ramping dibandingkan dengan gendang jawa yang biasa kita lihat pada berbagai acara perkawinan maupun lainnya.

Bunyi yang dihasilkan juga hampir sama dengan gendang kecil yang berasal dari provinsi yang lain. Alat musik ganda dapat dimainkan oleh semua orang, khususnya para anak-anak dan juga remaja. Maka dari itu, sangat penting untuk melestarikan alat musik tradisional ganda agar tidak punah.

Paree atau Pare’e

alat musik dari sulawesi tengah

Pembuatan alat musik yang satu ini berasal dari bahan utama bambu atau buluh tui dan rotan. Alat musik paree sering dimainkan untuk hiburan serta waktu senggang. Biasanya menjadi alat musik perkenalan maupun pergaulan antar anggota kelompok di berbagai masyarakat.

Biasanya, alat musik yang satu ini memiliki warna kecoklatan, sesuai dengan warna bambu yang sudah dikeringkan. Paree bisa dimainkan dengan posisi duduk maupun berdiri, sesuai kebutuhan dan kenyaman orang yang memainkannya, cara memainkannya dipukul menggunakan telapak tangan.

Gimba

alat musik dari sulawesi tengah

Hampir sama dengan gendang, namun gimba memiliki ciri khas nya tersendiri. Alat musik tradisional yang satu ini mempunyai bentuk bulat dan panjang. Dibuat dari kayu, kulit sapi, kulit anoa atau kulit kerbau serta kayu rotan. Biasa digunakan untuk mengiringi tarian pada upacara balia.

Selain itu, alat musik gimba juga sering digunakan untuk latihan pencak silat maupun pertandingan. Untuk memainkan alat musik yang satu inni, kamu bisa memukulnya menggunakan tangan kosong, ada juga yang menggunakan alat pemukul yang biasa terbuat dari kayu. Bunyinya akan sangat bervariasi.

Tatali

Lanjut dengan alat musik tatali yang digunakan dengan cara ditiup. Alat musik tradisional ini hampir mirip dengan suling. Tatali sering digunakan pada suku To wana, tidak sembarangan orang bisa memainkan tatali. Hal tersebut karena ukurannya mencapai 50 cm dan diameter hingga 2 cm.

Tatali mempunyai 3 lubang yang berguna untuk resolusi udara serta pemain bisa meletakkan jari-jarinya di lubang tersebut. terdapat 3 pilihan nada utama, tergantung dari kebutuhan para pemain yang memainkan alat musik tersebut. Bila ingin memunculkan bunyi khas maka terdapat teknik khusus.

Lalove

Pembuatan alat musik lalove biasanya berasal dari bambu. Pada bagian badannya, memiliki motif bunga serta tumpal yang dibuat dengan menggunakan teknik pembakaran. Hal ini menjadi salah satu karakteristik dari alat musik tradisional lalove yang mempunyai enam lubang untuk pengatur nada.

Instrumen alat musik yang satu ini biasa dimainkan secara individu atau tunggal pada waktu upacara penyembuhan maupun upacara balia. Lalove memang mirip dengan suling, namun alat ini dipercaya bisa memanggil roh untuk membantu proses penyembuhan suatu penyakit tertentu.

Tutuba

Pembuatan alat musik yang satu ini masih menggunakan bambu, ciri khas tambahannya adalah menggunakan dawai. Alat musik tersebut berasal dari suku To wana yang merupakan penduduk asli pada wilayah wana bulang yang tinggal pada wilayah kabupaten morowali bersama pemukiman.

Suku wana juga sering disebut sebagai tau taa wana atau orang yang tinggal di hutan. Alat musik tradisional tersebut dimainkan untuk menjadi sarana hiburan bagi masyarakat setempat. Biasanya digunakan untuk pesta rakyat, acara syukuran maupun yang lainnya.

Yori

Lanjut dengan alat musik dari Sulawesi tengah selanjutnya yang dibuat dari bahan alami dengan kulit pelepah enau maupun tali yang terbuat dari kulit kayu. Alat ini dimainkan saat gerhana maupun bulan purnama tiba bagi para suku bangsa kulawi. Fungsi utamanya adalah sebagai alat penghibur.

Maka dari itu, bunyi yang diciptakan tidak terlalu keras, dan tidak terdengar lebih sunyi. Proses pembuatannya memakan waktu yang lebih lama dari alat musik lainnya. Hal tersebut karena bahan yang tersedia seringkali sulit untuk dicari. Jika penciptanya sudah menyediakan bahannya maka akan lebih cepat proses pembuatannya.

Alat musik yang satu ini, masuk dalam jenis harpa mulut, karena memanfaatkan bagian rongga mulut sebaran resonator, lidah sebagai vibrator, sementara talinya berguna untuk pengatur nada. Perlu pelatihan terlebih dahulu agar bisa memainkan alat musik yang satu ini.

Geso-geso

Alat musik yang satu ini awalnya bernama pa’geso’geso. Namun masyarakat sekitar lebih mudah menyebutnya sebagai geso-geso. Alat musik tradisional yang satu ini dimainkan dengan cara digesek. Walaupun hanya memiliki satu buah dawai saja, akan tetap bisa dimainkan dengan mudah.

Proses pembuatannya memiliki sifat kuat serta keras yang ada pada bagian tempurung kelapa. Kemudian akan dilapisi dengan kulit binatang. Hal tersebut akan berguna sebagai sebuah membrane pengeras suara, sementara alat penggeseknya terbuat dari sebuah serat kayu atau rotan.

Talindo

Pembuatan alat musik talindo berasal dari tempurung kelapa yang menggunakan resonator. Kemudian bahan kayu sebagai badannya yang berguna untuk dapat dipetik. Alat musik yang satu ini biasa dimainkan pada saat pementasan remaja maupun pemuda, dimainkan juga pada saat pesta panen pada berbagai pertanian tertentu. Maka tidak heran, jika alat ini wajib untuk dilestarikan.

Deretan alat musik dari Sulawesi Tengah diatas wajib dijaga kelestariannya. Sebab, merupakan salah satu aset bangsa yang harus dikembangkan oleh para generasi muda. Tujuannya agar tidak punah dan masih menjadi salah satu harapan daerah untuk berkembang serta mengenalkan budaya kepada dunia.

Share:

Leave a Comment