Danau Maninjau: Lokasi, Daya Tarik, HTM dan Fasilitas

Tanah Minangkabau memang kaya dengan pemandangan alam yang indah. Mulai dari pantai dengan lautnya yang indah dan jernih, ngarai dan lembah yang terbentang indah, bukit dan gunung yang asri. Salah satunya adalah Danau Maninjau yang akan dibahas kali ini.

Danau ini adalah jenis danau vulkanik yang terletak pada ketinggian sekitar 460 meter di atas permukaan laut. Luas danau ini sekitar 100 km2 dengan kedalaman rata-rata 105 meter. Ini menjadikan danau berada dalam urutan kesebelas sebagai danau terluas di Indonesia dengan keliling sebesar 66 km.

Menurut sejarahnya, danau ini terbentuk akibat erupsi atau letusan vulkanik Gunung Sitinjau. Diperkirakan terjadi 52.000 tahun yang lalu. Letusannya menghamburkan 250 piroklastik sehingga membentuk kaldera yang kemudian terbentuk menjadi danau.

Sekilas Cerita Legenda Danau Maninjau

Sekilas Cerita Legenda Danau Maninjau

Letusan vulkanik serupa juga dialami dalam pembentukan Danau Toba di Sumatera Utara dan Danau Batur di Bali. Namun seperti di tempat ini, kedua Danau besar tersebut juga memiliki cerita legenda milik masyarakat setempat yang mengisahkan proses pembentukannya.

Di luar penjelasan ilmiah terjadinya danau ini, tidak terhindarkan adanya cerita legenda yang sudah turun temurun. Asal usul danau ini adalah dari kisah tentang “Bujang Sembilan”. Cerita ini adalah mengenai 10 kakak beradik, yang terdiri dari 9 orang bujang dan seorang gadis.

Hubungan anak gadis ini dengan seorang pemuda bernama Sigiran mendatangkan fitnah dari kesembilan bujang tersebut. Seolah sepasang kekasih ini telah melampaui norma masyarakat. Untuk membuktikan kesucian mereka, si gadis dan kekasihnya melompat ke kawah Gunung Tinjau (Sitinjau).

Sebelum melompat mereka berdua mengatakan bahwa jika mereka tidak bersalah maka gunung ini akan meletus. Ternyata benar saja, karena mereka tidak bersalah, gunung ini kemudian meletus sehingga akhirnya membentuk Danau Maninjau.

Asal usul nama danau ini adalah dari kata “peninjauan” atau “pemandangan” yang dalam bahasa Minangkabau disebut Maninjau.

Lokasi dan Rute Menuju Lokasi

Lokasi dan Rute Menuju Lokasi

Lokasi wisata alam ini adalah di Kecamatan Tanjung Raya, wilayah Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat. Jika berangkat dari Kota Bukittinggi, jaraknya sekitar 36 kilometer dan membutuhkan waktu sekitar satu jam dengan kendaraan bermotor.

Sedangkan jika berangkat dari Lubuk Basung di Kabupaten Agam, jaraknya hanya sekitar 17 km jadi hanya butuh waktu sekitar 30 menit untuk sampai ke tempat ini dengan kendaraan bermotor. Selama perjalanan, usahakan agar menikmati pemandangan karena akan melewati Kelok 44 yang panoramanya bagus.

Kelok 44 atau disebut Kelok Ampek Puluh Ampek oleh masyarakat setempat ini memang sangat indah. Karena jalanannya memiliki 44 kelokan sehingga menjadi keunikan tersendiri dengan pemandangannya yang sangat indah.

Daya Tarik Lokasi Wisata

Daya Tarik Lokasi Wisata

Tentu saja daya tarik utamanya adalah pemandangannya yang sangat indah. Danau yang luas dan jernih dan lingkungan sekitarnya yang amat asri memang sayang untuk dilewatkan. Suasananya yang tenang juga membuat tempat ini menjadi tempat nyaman untuk bersantai.

Selain itu, pengunjung juga bisa memancing dengan menyewa perahu. Aktivitas ini cukup menarik bagi banyak orang, apalagi jumlah ikannya juga lumayan banyak. Tidak heran kemudian dijadikan tempat budidaya ikan oleh masyarakat setempat.

Di pinggir danau juga ada Museum Buya Hamka yang merupakan tempat kelahiran beliau. Kemudian Taman Muko-Muko yang dibangun berdekatan dengan kawasan PLTA Maninjau. Jika mengunjungi danau, sempatkanlah datang ke dua tempat tersebut sekaligus.

Aktivitas yang Menarik Dilakukan

Tentu saja daya tarik utamanya berasal dari keindahan pemandangan yang ada. Dari kejauhan pun sudah terlihat betapa indah dan asrinya tempat ini. Jika ingin mengambil foto panorama dari tempat tinggi agak jauh, posisi terbaik adalah di kawasan Kelok 44.

1. Membuat Foto Panorama

Membuat Foto Panorama

Mulai kelok 23 hingga ke kelok 30, dapat dilihat pemandangan danau yang dihiasi hamparan persawahan yang subur. Jadi keasrian kawasan ini terlihat jelas dan sangat bagus untuk diabadikan. Itu sebabnya Kelok 44 ini terkenal, khususnya bagi para pecinta fotografi.

2. Bersantai di Pinggir Danau

Bersantai di Pinggir Danau

Banyak pengunjung yang datang ke tempat ini untuk bersantai dan menikmati ketenangan serta keindahan Danau Maninjau. Kawasan yang luas ini memang tenang dan asri membuat pengunjung merasa nyaman dan tenang sehingga sangat cocok untuk refreshing.

3. Memancing di Danau

Memancing di Danau

Banyak pengunjung yang senang menyewa perahu kemudian memancing di tengah danau. Ini bisa jadi aktivitas yang menyenangkan dan juga menenangkan. Apalagi jumlah ikannya terbilang banyak, seperti ikan nila dan ikan mas di luar dari lokasi tempat budidaya ikan milik masyarakat setempat.

4. Menikmati Matahari Terbenam

Sekilas Cerita Legenda Danau Maninjau

Seringkali pengunjung datang di sore hari dengan tujuan ingin menikmati keindahan danau saat matahari terbenam. Karena lokasi wisata ini buka 24 jam, masyarakat bisa bebas datang kapan saja tanpa masalah. Tidak heran banyak yang lebih suka datang sore hari.

5. Wisata Kuliner

Wisata Kuliner

Datang ke tempat ini jangan lupa menikmati kelezatan makanan setempat, seperti olahan ikan, dan makanan khas masyarakat setempat. Ada banyak warung dan restoran di sekitar danau. Harganya juga terjangkau.

6. Paralayang

Paralayang

Aktivitas ini sebenarnya dilakukan dari Puncak Lawang yang berada di ketinggian 1.210 mdpl. Dari puncak, para pemain paralayang ini sering melewati danau ini. Mengabadikan keindahan danau dari tempat ini memang memberikan gambar yang sangat indah.

7. Museum Buya Hamka

Museum Buya Hamka

Museum di tepi danau ini sebenarnya merupakan rumah kelahiran Buya Hamka, tokoh ulama dan filsuf terkenal Indonesia. Koleksi museum merupakan barang asli milik beliau selama hidupnya. Datang ke sini tidak perlu membayar, buka setiap hari kecuali Jumat, mulai jam 9.30 hingga jam 17.30.

8. Taman Muko-Muko

Taman Muko-Muko

Taman ini dibangun pada tahun 1990-an berdekatan dengan lokasi PLTA Maninjau. Taman ini ada di pinggir danau dan bisa digunakan untuk berwisata. Misalnya memancing, piknik, atau naik perahu. Tiket masuknya Rp15.000 per orang.

Tiket Masuk dan Jam Operasional

Tiket Masuk dan Jam Operasional

Untuk memasuki kawasan ini tiket masuknya hanya Rp3.000 per orang. Biaya parkir motor Rp5.000 dan mobil Rp10.000. Tidak ada jam operasional khusus, tempat ini buka 24 jam. Jadi silakan datang kapan saja karena tidak terhalang oleh waktu tertentu.

Fasilitas yang Tersedia

Untuk mendukung kenyamanan pengunjung, pihak pengelola menyiapkan fasilitas yang cukup memadai. Seperti area parkir yang cukup luas dan aman, mushola untuk keperluan ibadah, termasuk sarana kebersihan seperti kamar mandi dan toilet.

Warung makanan dan minuman serta juga penginapan tersedia di sekitar kawasan wisata. Jadi pengunjung yang ingin menginap di daerah ini bisa memilih mana yang disukai serta tidak akan kekurangan makanan dan minuman jika dibutuhkan.

Danau sebesar ini tentunya sangat potensial untuk dimanfaatkan bagi kepentingan masyarakatnya. Danau Maninjau mengembangkan budidaya ikan dengan cara keramba jaring apung atau KJA. Hasilnya bisa sangat membantu perekonomian masyarakat setempat.

Ulasan mengenai Danau Maninjau dengan berbagai aktivitas dan fasilitas pendukungnya bisa jadi pertimbangan Anda. Mengunjungi tempat wisata ini memang berbeda karena pemandangan dan lokasinya yang asri dan unik. Berkunjung bersama teman dan keluarga tentu sangat menyenangkan.

Share:

Leave a Comment